Mu’allimin, Yogyakarta — Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terus meneguhkan posisinya sebagai sekolah kader unggulan Persyarikatan Muhammadiyah. Setelah sebelumnya kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah (RIM) diikuti oleh direksi, kepala urusan, musyrif dan tenaga kependidikan, kini giliran para pendidik atau ustadz Mu’allimin mendapatkan penyegaran ideologi secara komprehensif.
Kegiatan RIM bagi pendidik ini diselenggarakan pada Sabtu (27/12/2025) bertempat di University Hotel Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Program ini menjadi bagian dari ikhtiar strategis Mu’allimin dalam memastikan setiap pendidik tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara ideologis dan kepemimpinan.
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Mhd Lailan Arqam, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pemahaman ideologi Muhammadiyah tidak boleh berhenti pada tataran konseptual, melainkan harus terimplementasi dalam praktik kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia pendidikan.
“Sebagai pendidik di amal usaha Muhammadiyah, sejatinya harus memiliki pemahaman ideologi yang lebih dari sekadar anggota atau simpatisan. Terlebih Mu’allimin adalah sekolah kader di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujar Lailan Arqam.
Ia juga berharap para ustadz Mu’allimin mampu menjadi pionir dan penggerak Persyarikatan di tengah masyarakat, menghadirkan nilai Islam Berkemajuan melalui keteladanan dan kontribusi nyata.
Kegiatan RIM ini menghadirkan para narasumber nasional yang kompeten di bidang kaderisasi dan pemikiran Islam Muhammadiyah. Dr. Azaki Khoirudin, S.Pd.I., M.Pd., Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah, membuka sesi materi dengan memaparkan tiga model kader Muhammadiyah masa depan, yakni Ethical Innovator, Faithful Thinker, dan Global Servant Leader.
Menurutnya, kader Muhammadiyah harus mampu melahirkan inovasi yang beretika dan bertanggung jawab secara sosial, berpikir kritis dengan mengintegrasikan iman dan ilmu dalam kerangka Islam Berkemajuan, serta memiliki kepemimpinan global yang berjiwa pengabdian, diplomatis, dan multikultural.
Sesi berikutnya disampaikan oleh M. Rofiq Muzakkir, Lc., M.A., Ph.D, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sekaligus alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam materinya bertajuk “Agama sebagai Landasan Intelektual Progresif”, ia menekankan pentingnya pendidik untuk terus meng-upgrade kapasitas diri.
“Seorang guru harus senantiasa meningkatkan kompetensi dan keterampilan agar proses pembelajaran tetap relevan dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan pijakan nilai keagamaan,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan RIM ditutup dengan materi reflektif dan visioner dari Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Dewan Pakar MPKSDI PP Muhammadiyah, dengan topik “Guru Mu’allimin Membentuk Masa Depan”. Ia menegaskan peran strategis guru Mu’allimin dalam mencetak kader umat, bangsa, dan Persyarikatan yang berwawasan luas, moderat, dan berdaya saing global.
Melalui kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah ini, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan kader yang tidak hanya mendidik kecerdasan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai ideologis, kepemimpinan, dan karakter Islam Berkemajuan.
Komitmen inilah yang menjadikan Mu’allimin sebagai pilihan tepat bagi para orangtua yang menginginkan pendidikan terbaik bagi putra-putranya—unggul dalam ilmu, kuat dalam ideologi, dan siap memimpin masa depan.













