Yogyakarta — Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas pendidikan kader melalui penguatan kapasitas sumber daya insani, tidak hanya bagi guru, tetapi juga tenaga kependidikan. Menutup rangkaian kegiatan akademik semester ganjil Tahun Ajaran 2025/2026, Mu’allimin menyelenggarakan kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah (RIM) bagi tenaga kependidikan pada Kamis (25/12/2025) di Student Dormitory Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk meneguhkan kembali peran tenaga kependidikan sebagai bagian penting dalam proses pembentukan karakter siswa. Tidak semata berfungsi administratif, tenaga kependidikan diposisikan sebagai aktor edukatif yang turut memberi teladan nilai, etika, dan budaya pelayanan di lingkungan madrasah.
Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Mhd Lailan Arqam, M.Pd., secara langsung membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa momentum libur akademik siswa harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas diri tenaga kependidikan, baik dari sisi keilmuan maupun ideologis.
“Di momen libur siswa, bapak dan ibu harus benar-benar memanfaatkannya untuk meng-upgrade diri, meningkatkan pemahaman, dan merefresh ideologi melalui kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah. Sehingga kapasitas tenaga kependidikan tidak hanya sebatas melayani, tetapi juga mampu mendidik sesuai dengan tupoksi unit kerja masing-masing,” ujar Lailan Arqam.
Ia menambahkan, pelayanan prima yang diberikan tenaga kependidikan kepada siswa maupun orang tua sejatinya memiliki nilai pendidikan yang kuat. Sikap, etos kerja, dan keteladanan yang ditampilkan akan terekam dalam ingatan siswa dan berpotensi ditiru dalam kehidupan mereka kelak.
“Pelayanan yang baik akan dikenang. Dari situlah nilai pendidikan lahir—melalui keteladanan yang nyata,” imbuhnya.
Lebih jauh, Lailan Arqam menekankan pentingnya pemahaman ideologi Muhammadiyah bagi seluruh tenaga kependidikan yang bekerja di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Menurutnya, bekerja di Muhammadiyah bukan semata soal pengabdian profesional, tetapi juga proses pembelajaran ideologis yang berkelanjutan.
“Bekerja di Muhammadiyah harus ada yang didapat selain pendapatan. Di antaranya adalah ilmu melalui forum kajian dan refreshing ideologi. Ini patut disyukuri, karena di luar AUM, ruang pembelajaran ideologis semacam ini tidak selalu didapatkan,” tegasnya.
Kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah ini menghadirkan tiga narasumber nasional yang kompeten di bidang ideologi, pendidikan, dan pemikiran Muhammadiyah. Diantaranya, yakni Mukhlis Rahmanto, Lc., M.A., Ph.D., Ketua Divisi Kajian Ekonomi Syariah Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah; Abdullah Mukti, M.Pd., Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah; serta Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melalui materi-materi yang disampaikan, peserta diharapkan memperoleh insight dan wawasan baru mengenai ideologi Muhammadiyah yang kontekstual dan aplikatif. Pemahaman tersebut diharapkan mampu memperkuat integritas, profesionalitas, serta kualitas layanan tenaga kependidikan dalam mendukung visi besar Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai pusat pendidikan kader unggul, berkarakter, dan berkemajuan.
Dengan penyelenggaraan kegiatan ini, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan kader yang tidak hanya fokus pada capaian akademik siswa, tetapi juga serius membangun ekosistem pendidikan yang berlandaskan nilai ideologi, keteladanan, dan pelayanan prima.



