Yogyakarta — Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah bagi Musyrif pada Ahad, 21 Desember 2025, bertempat di Ballroom Dormitory Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan ini diikuti oleh 65 musyrif sebagai garda terdepan pembinaan santri dan kader Persyarikatan di lingkungan asrama.

Kegiatan ini merupakan ikhtiar strategis Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam meneguhkan kembali ideologi Muhammadiyah sebagai ruh gerakan, landasan nilai, serta orientasi praksis pendidikan kader. Melalui penyegaran ideologi ini, para musyrif diharapkan semakin memiliki kesadaran ideologis, kepekaan kaderisasi, dan keteguhan sikap dalam mengawal proses pembentukan karakter santri Mu’allimin.

Refreshing ideologi ini menghadirkan tiga pemateri yang memberikan penguatan perspektif ideologis, intelektual, dan praksis kaderisasi. Materi pertama bertajuk “Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan dan Pilar Kebangsaan” disampaikan oleh Nabhan Mudrik Alyaum, S.Si., M.Sc., yang menegaskan posisi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang berorientasi pada kemajuan peradaban dan kontribusi kebangsaan.

Materi kedua, “Agama sebagai Landasan Intelektual Progresif”, disampaikan oleh Niki Alma Febriana Fauzi, S.Th.I., M.Us., yang menekankan pentingnya agama sebagai basis pengembangan nalar kritis, etos keilmuan, serta sikap keberagamaan yang mencerahkan dan membebaskan.

Sementara itu, materi ketiga bertajuk “Asrama dan Transformasi Musyrif: Membangun Ekosistem Kader Unggul” disampaikan oleh Dr. Ghofar Ismail, S.Ag., M.A., yang menggarisbawahi peran strategis asrama sebagai ruang kaderisasi serta posisi musyrif sebagai pendidik, pembina, sekaligus teladan ideologis bagi santri.

Dalam sambutannya, Wakil Direktur III Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ust. Dr. Mhd Lailan Arqam, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan refreshing ideologi Muhammadiyah merupakan agenda penting dan wajib bagi seluruh pegawai, karena ideologi Muhammadiyah adalah sistem nilai yang diyakini, diperjuangkan, dan diwariskan dalam seluruh gerak pendidikan Mu’allimin.

“Ideologi Muhammadiyah bukan sekadar pengetahuan, tetapi menjadi ruh dan arah gerak Madrasah Mu’allimin dalam mencetak kader Persyarikatan, umat, dan bangsa. Karena itu, penyegaran ideologi ini menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan,” tegasnya.

Beliau juga mengajak seluruh musyrif untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, menghayati setiap proses, serta menangkap nilai-nilai yang disampaikan agar berdampak nyata dalam pelaksanaan tugas pembinaan santri sehari-hari.

“Saya berharap kegiatan ini mampu memberikan transfer nilai dan pengetahuan yang mencerahkan, sehingga musyrif memiliki energi baru dalam menjalankan amanah kaderisasi di asrama,” lanjutnya.

Selain penguatan ideologis, Ust. Lailan juga menegaskan komitmen Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, ramah, dan berkeadaban melalui gerakan zero kekerasan.

“Zero kekerasan harus menjadi komitmen bersama. Madrasah Mu’allimin harus menjadi ruang aman yang menumbuhkan karakter, keteladanan, dan nilai-nilai Islam berkemajuan,” ujarnya.

Melalui kegiatan Refreshing Ideologi Muhammadiyah ini, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta berharap para musyrif semakin kokoh secara ideologis, matang secara intelektual, dan progresif dalam praksis pembinaan, sehingga mampu melahirkan kader-kader unggul yang berilmu, berakhlak, dan berkemajuan.