Ketika mendengar kata Ujian Kenaikan Tingkat Tapak Suci, apa yang ada di benak kalian? Apakah langsung terbayang ujian fisik yang tidak ada habisnya, atau justru hanya duduk dan mendengarkan materi selama berjam-jam? Pada Kemah Ujian Kenaikan Tingkat I Tapak Suci ini, ternyata kegiatan yang dijalani tidak seperti yang kita bayangkan.
Di samping materi-materi penting sebagai dasar pendidikan bela diri bagi kader tingkat II, kakak panitia juga menyiapkan berbagai kegiatan seru lainnya, seperti jurit malam, malam keakraban, outbound, dan puncaknya adalah long march.
Pada malam hari pertama di bumi perkemahan, para peserta mempersiapkan diri untuk kegiatan nonformal pertama mereka, yaitu jurit malam. Kegiatan ini dimulai dengan berjalan ke arah barat keluar Bumi Perkemahan Memorial Camp, Sentolo. Para peserta berkeliling area Kelurahan Banguncipto dengan berbekal senter serta perlengkapan pendukung lainnya.
Dalam jurit malam ini, meskipun terkesan mencekam dan menegangkan, para peserta tentu tidak sendirian. Di setiap pos pemberhentian, kakak panitia telah bersiap untuk membantu sekaligus memberikan berbagai macam materi.
Pos-pos yang dilalui terdiri atas pos bayangan sebagai tempat pemanasan dan istirahat sejenak, pos keislaman yang berisi materi seputar Islam dan ajarannya, pos kemuhammadiyahan yang membahas persyarikatan dan perkembangannya, pos Mu’allimin yang memuat sejarah sekolah serta tokoh-tokoh alumni, hingga pos fisik yang berisi latihan ketahanan seperti push up, sikap kuda-kuda, dan latihan fisik lainnya. Pos terakhir adalah pos sabung, yaitu pertarungan antara satu peserta dengan peserta lain dalam satu kelompok sebagai penutup rangkaian jurit malam.
Pada pagi harinya, para peserta melaksanakan senam sehat sebagai bentuk peregangan dan persiapan untuk memulai kegiatan. Senam sehat ini dilaksanakan pada pagi hari kedua dan ketiga, sehingga para peserta tetap bersemangat menjalani seluruh rangkaian kegiatan Kemah Ujian Kenaikan Tingkat I.
Malam hari kedua, adik-adik kelas II berkumpul mengenakan seragam Tapak Suci lengkap dan mengelilingi api unggun besar yang telah membara sebagai tanda dimulainya acara malam keakraban. Satu per satu perwakilan dari setiap kelas II maju untuk menampilkan kebolehan mereka di hadapan peserta dan panitia. Acara yang kerap disebut makrab ini berlangsung meriah, diiringi lagu-lagu pilihan yang dinyanyikan bersama oleh peserta dan panitia.
Setelah senam pagi di hari Kamis, para peserta kembali berkumpul untuk mengikuti kegiatan outbound. Setiap kelompok berlomba dalam berbagai jenis permainan, mulai dari estafet air dengan berbagai variasi hingga balapan mengaitkan caping pada tali yang diikat dari satu pohon ke pohon lainnya. Adik-adik kelas II mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan jiwa kompetitif.
Acara puncak pun tiba, yaitu long march. Para panitia telah tersebar di setiap titik perjalanan yang akan ditempuh peserta. Long march dimulai dengan keberangkatan regu pertama, disusul regu-regu berikutnya. Di bawah temaram cahaya bulan pada pergantian hari Kamis menuju Jumat, seragam Tapak Suci yang dikenakan peserta tampak gagah saat melintasi tepian jalan dari Sentolo menuju Jalan S. Parman.
Lebih dari sekadar ujian kenaikan tingkat, kemah ini menjadi ruang belajar kebersamaan dan ketangguhan bagi para kader tingkat II. Dari jurit malam hingga long march, setiap langkah menjadi bagian dari proses pembentukan diri, yang kelak akan mereka kenang sebagai pengalaman berharga dalam perjalanan di Tapak Suci.
Penulis: Jawda Zahi Alghani, Ahmad Yuda Satria








