Pada Selasa pagi (16/12/2025), halaman madrasah telah dipadati kader tingkat II yang mengenakan pakaian Tapak Suci lengkap dengan peralatan pendukung lainnya. Mereka bersiap untuk berangkat menuju Bumi Perkemahan Memorial Camp yang terletak di Sentolo, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.
Setibanya di lokasi, para peserta langsung diarahkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang akan mereka laksanakan selama kegiatan berlangsung.
Pembukaan kegiatan dilaksanakan setelah istirahat untuk sholat Zuhur. Acara pembukaan diisi dengan sambutan singkat yang disampaikan oleh Ketua Acara, Kak Syafiq, dilanjutkan oleh Kak Iqbal Tawakkal selaku Ketua Panitia Madrasah, dan ditutup oleh Ustadz Dedik Fakthul Anwar sebagai perwakilan direksi madrasah.
Rangkaian kegiatan berikutnya adalah tes tertulis bagi para peserta. Setelah itu, masing-masing kelompok peserta berkumpul bersama kakak fasilitator yang bertugas untuk mendampingi dan membersamai kegiatan mereka hingga akhir acara.
Pada malam hari, para peserta berkeliling di lingkungan sekitar Bumi Perkemahan yang cukup luas. Para panitia telah bersiap di setiap pos yang dirancang untuk melatih pengetahuan dan fisik peserta, seperti pos keislaman, kemuhammadiyahan, pos sejarah dan pemahaman Tapak Suci, serta pos fisik dan mental.
Kegiatan berlanjut pada pagi hari berikutnya dengan agenda yang padat namun tetap menyenangkan. Materi pertama bertema “Teknik Bela Diri Praktis” yang disampaikan oleh Ustadz Bowo Saputro. Beliau memperagakan berbagai teknik efektif untuk menghentikan lawan dalam waktu singkat, namun menekankan agar teknik tersebut tidak digunakan secara sembarangan tanpa alasan yang jelas. Para peserta mengikuti setiap gerakan dengan antusias dan penuh semangat.
Para peserta kemudian bersiap mengikuti materi selanjutnya dengan tema “Peran Tapak Suci di Era Modernisasi”. Materi ini disampaikan oleh Pendekar Madya Tapak Suci, Haris Wijaya. Beliau menyampaikan poin-poin utama dalam pembelajaran bela diri, khususnya Tapak Suci, yang dapat dijadikan bekal dalam menghadapi perkembangan zaman.
Setelah mengikuti dua materi tersebut, para peserta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kebolehan masing-masing kelas pada sesi malam keakraban. Melalui kegiatan ini, diharapkan ikatan kekeluargaan antar peserta dapat terjalin dengan lebih baik.
Pada hari berikutnya, para peserta memadati lapangan utama Bumi Perkemahan untuk melaksanakan senam pagi dan kegiatan outbound. Dalam sesi outbound ini, berbagai permainan disiapkan oleh kakak panitia, mulai dari estafet air menggunakan gelas yang dilewatkan di atas kepala, hingga permainan ketangkasan mengaitkan kait di atas caping ke gantungan tanpa diperbolehkan melihat.
Siang harinya, para peserta mengikuti materi bersama perwakilan dari Kapolsek Sentolo, yakni Muhammad Budiman dan Hasta. Dalam sesi ini, peserta mempelajari berbagai jenis tindak kejahatan yang dapat terjadi pada usia remaja, serta memahami bagaimana keanekaragaman Indonesia seharusnya dimaknai bukan sebagai pemisah, melainkan sebagai kekuatan untuk tetap bersatu dan saling bahu-membahu demi kemajuan bangsa.
Rangkaian kegiatan kemudian mencapai agenda yang paling dinantikan oleh peserta dan panitia, yaitu long march. Para peserta berjalan kaki dari Bumi Perkemahan menuju kampus induk di Jalan S. Parman. Sepanjang perjalanan, para peserta tetap menunjukkan semangat hingga akhirnya tiba di kampus induk untuk beristirahat.
Para peserta tiba pada pukul 04.00 WIB dan langsung beristirahat di Masjid Jami’ kampus induk sebelum melaksanakan salat Subuh berjamaah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan penutupan di lapangan tengah kampus induk.
Sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan, Ustadz Solikhin selaku perwakilan direksi madrasah menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dari awal hingga akhir, serta kepada para panitia yang telah merancang dan mempersiapkan acara sehingga dapat berjalan dengan lancar. Acara penutupan pun diakhiri dengan lantunan “Alhamdulillah” dari seluruh hadirin yang berada di lapangan tengah kampus induk.
Penulis: Jawda Zahi Alghani, Ahmad Yuda Satria