Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta resmi melakukan soft launching buku Filsafat Pendidikan Mu’allimin pada momentum Resepsi Milad ke-107, sebagai tonggak penting dalam penguatan arah pemikiran dan masa depan pendidikan di lembaga kaderisasi tertua Muhammadiyah tersebut. Buku ini ditulis oleh Ahmad Mu’arif, S.Pd.I., M.Pd., melalui proses panjang yang melibatkan berbagai tokoh penting dan para pendahulu Mu’allimin.
Buku Filsafat Pendidikan Mu’allimin merupakan karya komprehensif yang merangkum telaah historis, dinamika pemikiran, kurikulum, kelembagaan, serta jaringan keilmuan yang telah dibangun Mu’allimin selama lebih dari satu abad. Sejak masa KH. Ahmad Dahlan hingga era modern, Mu’allimin telah berhasil menjaga karakter sebagai lembaga pencetak Ulama, Pemimpin, dan Pendidik, bahkan turut melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti KH. Mas Mansur dan KH. Abdul Kahar Mudzakkir.
Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ust. Dr. Mhd. Lailan Arqam, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan buku ini telah melalui proses panjang sejak beberapa tahun terakhir. Penyusunan ini dilatarbelakangi kebutuhan mendasar untuk memetakan secara ilmiah posisi dan aliran filsafat pendidikan yang dipraktikkan di Mu’allimin selama lebih dari satu abad.
“Di tengah beragam ideologi pendidikan Islam yang terus berkembang, kita perlu mengetahui secara jernih: di mana posisi Mu’allimin? Apa fondasi filosofis yang selama ini menjadi ruh pendidikan kita? Buku ini hadir untuk meluruskan, mempertegas, sekaligus memperkaya arah gerak pendidikan Mu’allimin ke depan,” ujarnya.
Penyusunan buku ini melibatkan wawancara mendalam dengan delapan tokoh penting yang memiliki rekam jejak kuat dalam sejarah dan perkembangan Mu’allimin, yaitu:
Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.; Prof. Dr. Abdul Munir Mulkan, SU; Prof. Zamroni, Ph.D.; Drs. H.M. Alfian Darmawan; Drs. H. Hamdan Hambali; Drs. H. Zamzuri Umar, S.S., M.Pd.; Asep Sholahudin, S.Ag., M.Pd.I.; serta H. Aly Aulia, Lc., M.Hum.
Mereka memberikan pandangan dan refleksi yang memperkaya substansi buku, sehingga mampu merepresentasikan perjalanan pemikiran Mu’allimin lintas generasi.
Secara struktur, buku ini disusun sistematis melalui tujuh bab. Bab I membahas kajian filsafat pendidikan Islam, sejarah panjang 107 tahun Mu’allimin, serta pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai arah geraknya. Bab II mendalami pandangan kaum reformis; Bab III mengulas sumber ilmu pengetahuan; Bab IV membahas nilai-nilai fundamental pendidikan; Bab V memaparkan hakikat dan tujuan pendidikan; Bab VI menelaah kurikulum dan metode; sementara Bab VII mengurai outcome pendidikan yang menjadi karakter khas lulusan Mu’allimin.
Menurut Ahmad Mu’arif selaku penulis, temuan dalam buku ini menjadi landasan penting untuk pengembangan Ilmu Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan Islam di Mu’allimin di masa depan. Buku ini juga diharapkan menjadi acuan strategis bagi para pimpinan dan civitas akademika dalam memastikan kualitas layanan pendidikan yang selaras dengan spirit awal pendirian Mu’allimin.
Peluncuran ini menjadi salah satu momentum penting dalam Milad ke-107, mempertegas komitmen Mu’allimin untuk terus menguatkan identitas keilmuan, memperkaya khazanah intelektual, dan menjaga kesinambungan warisan pemikiran KH. Ahmad Dahlan.
Dengan hadirnya buku Filsafat Pendidikan Mu’allimin, Mu’allimin meneguhkan langkah sebagai institusi pendidikan Islam modern yang tidak hanya kuat secara tradisi, tetapi juga siap melangkah jauh dalam menjawab tantangan zaman.









