Singapura — Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kepemimpinan pendidikan yang adaptif, modern, dan berwawasan global. Hal ini diwujudkan melalui partisipasi dalam Workshop Leader Forum yang diselenggarakan oleh Marshal Cavendish Education, Singapura, bekerja sama dengan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY, pada 19–22 November 2025.
Dalam kegiatan ini, Dr. Mhd. Lailan Arqam, M.Pd. (Direktur) dan Solikhin, M.Pd. (Wakil Direktur Bidang Akademik) turut serta dalam event tersebut. Forum bertema “AI to Empower Leaders to Develop the School” ini diikuti oleh 26 kepala sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK Muhammadiyah se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menghadirkan Paradigma Baru Kepemimpinan Pendidikan
Selama empat hari pelaksanaan, workshop ini membuka cakrawala baru bagi para pimpinan sekolah mengenai bagaimana perubahan besar dapat dimulai dari transformasi pola pikir. Para peserta diajak memahami bahwa kepemimpinan tidak berhenti pada pengelolaan teknis, tetapi menyentuh kemampuan menggerakkan budaya, visi, dan arah masa depan sekolah.
Konsep Strategic Leadership Matrix, Pencil Metaphor, serta model perubahan Kotter’s Theory menjadi alat analisis yang membantu pemimpin memahami posisi tim, tantangan, serta strategi perubahan yang tepat. Pendekatan ini menegaskan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kombinasi antara visi yang kuat dan eksekusi yang terarah.
AI: Katalis Transformasi Sekolah Abad 21
Salah satu fokus utama workshop adalah bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat memperkuat efektivitas pembelajaran sekaligus manajemen sekolah. Melalui konsep e-pedagogy, para pemimpin diperkenalkan pada cara-cara inovatif memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kolaboratif, kreatif, dan mandiri.
Para pemimpin sekolah dibekali pemahaman tentang peran mereka sebagai:
• Pengguna teknologi yang cerdas,
• Pembelajar sepanjang hayat yang terus meningkatkan kompetensi digital, dan
• Pencipta solusi inovatif yang siap memanfaatkan AI untuk menjawab tantangan pendidikan.
Materi ini memberikan gambaran nyata bahwa pemimpin masa depan bukan hanya mampu mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga mengarahkannya untuk memperkuat kualitas pembelajaran dan budaya sekolah.
Testimoni Direktur Mu’allimin: AI sebagai Jalan Menuju Sekolah Visioner
Dalam wawancaranya, Dr. Mhd. Lailan Arqam, M.Pd. menyampaikan kesan mendalam terhadap pelaksanaan workshop.
“Workshop ini membuka perspektif baru mengenai bagaimana pemimpin sekolah dapat memanfaatkan AI sebagai katalis perubahan. Tidak hanya untuk efisiensi kerja, tetapi juga untuk membangun budaya belajar yang lebih kolaboratif, adaptif, dan visioner. Pemimpin pendidikan harus menjadi pembelajar aktif dalam teknologi agar mampu membawa sekolah menuju masa depan yang lebih unggul,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa pengalaman dan pembelajaran selama kegiatan di Singapura akan menjadi inspirasi penting dalam merumuskan strategi pengembangan Mu’allimin ke depan, khususnya dalam memperkuat kapasitas guru dan menyempurnakan pembelajaran berbasis teknologi.
Komitmen Mu’allimin: Garda Terdepan Kepemimpinan Muhammadiyah
Sebagai lembaga pendidikan kader yang telah berkiprah lebih dari satu abad, Madrasah Mu’allimin terus mengambil langkah strategis untuk memastikan kualitas kepemimpinan dan pembelajaran sejalan dengan tuntutan global. Keikutsertaan dalam forum internasional ini menjadi bukti bahwa Mu’allimin tidak hanya mempertahankan tradisi unggul, tetapi juga terus beradaptasi dan berinovasi.
Dengan membawa pulang berbagai insight, strategi, dan praktik terbaik dari workshop yang berlangsung 19–22 November ini, Mu’allimin semakin siap memperkuat budaya sekolah yang berorientasi pada keunggulan, modernitas, dan masa depan. Kolaborasi bersama Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY dalam kegiatan ini menegaskan komitmen Muhammadiyah DIY dalam menyiapkan pemimpin pendidikan yang siap menyongsong era AI.
