Yogyakarta — Dalam upaya memperkuat arah kebijakan dan percepatan transformasi pendidikan, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta untuk pertama kalinya menggelar “I’tikaf Penjaminan Mutu Madrasah”, Sabtu (15/11), di Gedung Graha Suara Muhammadiyah. Agenda ini menjadi tonggak baru sejak memasuki semester pertama kepemimpinan Direktur baru, Ust. Dr. Mhd Lailan Arqam, M.Pd.
Kegiatan yang diikuti oleh Pendidik Tetap Yayasan (PTY) Mu’allimin tersebut dirancang sebagai ruang penyamaan visi, pembaruan informasi, dan komunikasi strategis terkait perubahan yang sedang digulirkan madrasah.

Dorong Inovasi Pendidikan, Lailan Arqam: “Kami Butuh Penyegaran dan Perbaikan”
Dalam materi pembuka, Direktur Mu’allimin, Dr. Mhd Lailan Arqam, menegaskan bahwa transformasi pendidikan merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditunda.
“Kami mengamati perkembangan pendidikan beberapa tahun terakhir yang membutuhkan penyegaran dan perbaikan. Kualitas pendidikan yang kami berikan harus kembali pada eksistensi Mu’allimin sebagai lembaga kader yang unggul,” ujarnya.
Lailan menekankan bahwa inovasi tidak hanya berkaitan dengan metode pembelajaran, tetapi juga ekosistem madrasah yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika zaman.

Arif Jamali Muis: Mindset Adaptif Jadi Kunci Transformasi
Menguatkan pandangan tersebut, pemateri kedua Arif Jamali Muis, M.Pd, yang juga Sekretaris PWM DIY dan Staf Khusus Mendikdasmen RI, menyoroti tren kompetisi antar sekolah di Indonesia yang semakin progresif.
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya Mu’allimin untuk segera menyesuaikan ritme perkembangan pendidikan nasional, sembari menjaga identitasnya sebagai sekolah kader.
“Tantangan di depan semakin besar. Implementasi Risalah Islam Berkemajuan (RIB) harus menjadi budaya di Mu’allimin. Itu bagian dari growth mindset dengan membangun iklim sekolah yang adaptif terhadap dinamika,” jelasnya.
Ia juga mengutip QS Ar-Ra’d ayat 11 untuk menegaskan bahwa perubahan hanya dapat terjadi jika dimulai dari transformasi internal—khususnya pada pola pikir pendidik dan pengelola.
“Perubahan hari ini berfokus pada mindset. Kita tidak boleh hanya bertumpu pada landasan masa lalu,” tambahnya.
Kegiatan I’tikaf Penjaminan Mutu bukan sekadar penyampaian materi satu arah. Acara ditutup dengan sesi diskusi mendalam antara para pendidik dan jajaran direksi madrasah. Forum ini menjadi ruang terbuka bagi PTY untuk memberikan masukan, menyampaikan tantangan lapangan, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk peningkatan mutu pendidikan Mu’allimin ke depan.



