Bantul, Yogyakarta — Semangat tinggi dan lantunan musik bergema di halaman Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (7/10). Puluhan kader madrasah yang tergabung dalam Marching Band Pasukan Genderang Terompet (MB-PGT) menampilkan konser pamitan yang memukau sebelum berangkat menuju ajang bergengsi HB Cup X Tahun 2025 di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (11/10) mendatang.
Acara yang dikemas hangat dan penuh makna itu turut dihadiri oleh Direksi Madrasah, para Kepala Urusan, perwakilan orang tua/wali santri, pelatih, dan siswa. Konser ini bukan sekadar penampilan akhir latihan, melainkan momentum spiritual dan emosional untuk melepas perjuangan kader muda Mu’allimin dalam menorehkan prestasi di kancah nasional.
Dalam sambutannya, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Mhd Lailan Arqam, M.Pd., menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta. Ia menegaskan bahwa kompetisi bukanlah sekadar ajang adu kemampuan, tetapi juga bentuk dakwah Islam yang berkemajuan.
“Mengikuti lomba bukan hanya soal kemenangan, melainkan bagian dari dakwah pasca wafatnya Rasulullah. Setiap tabuhan genderang dan langkah yang kalian ambil adalah bagian dari perjuangan dakwah yang bernilai ibadah,” ujar Dr. Lailan dengan penuh semangat.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga sholat, disiplin, dan akhlak kader Muhammadiyah, serta memahami bahwa energi dan semangat Al-Qur’an harus menjadi napas dalam setiap langkah perjuangan. “Kalian adalah generasi awal abad kedua Mu’allimin yang harus berkomitmen dan berkarakter tangguh,” tambahnya.
Marching Band Mu’allimin tidak hanya menjadi wadah seni, tetapi juga media dakwah estetik yang menanamkan nilai disiplin, kekompakan, dan tanggung jawab.
Sofyan, salah satu perwakilan orangtua anggota MB-PGT, menjelaskan bahwa kehadiran marching band menjadi magnet tersendiri bagi calon santri baru dan simbol modernisasi sistem kaderisasi Muhammadiyah di madrasah ini.
“Kegiatan marching band melatih keterampilan bermusik, kerja sama, dan fokus. Banyak siswa yang setelah bergabung menjadi lebih percaya diri dan aktif dalam kegiatan positif,” ujarnya.
Tak hanya siswa, orang tua juga turut memberikan testimoni positif. Mereka menyebut bahwa anak-anak yang tergabung dalam MB-PGT kini memiliki semangat baru, lebih disiplin, serta mampu menyeimbangkan aktivitas akademik dan non-akademik dengan baik.
Meskipun masih menghadapi keterbatasan alat dan fasilitas, semangat kader Mu’allimin tak pernah surut. Dukungan dari pihak madrasah, orang tua, dan jejaring alumni terus mengalir, menjadikan marching band ini terus tumbuh dan berprestasi.
“InsyaAllah, kami ingin menjadikan MB-PGT sebagai simbol dakwah kreatif yang membanggakan madrasah. Ke depan, kami berharap mereka bisa tampil di forum besar Muhammadiyah, termasuk Muktamar Muhammadiyah di Medan mendatang,” ujar Pelatih MB-PGT Mu’allimin dengan penuh optimisme.
Menutup acara, dilakukan doa bersama yang akan berlaga di HB Cup X. Para peserta dilepas dengan doa dan semangat agar membawa pulang hasil terbaik serta menjaga nama baik madrasah sebagai pusat kaderisasi umat dan bangsa.
Sebagai madrasah kader tertua dan unggulan nasional, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta terus mengembangkan pendidikan yang terpadu antara keilmuan, keislaman, dan kepemimpinan.
Melalui berbagai program unggulan seperti kelas internasional, pembinaan karakter santri, dan kegiatan ekstrakurikuler berprestasi, Mu’allimin membentuk generasi muda berakhlak mulia dan siap berkontribusi bagi peradaban Islam berkemajuan.
“Selamat bertanding untuk Pasukan Genderang Terompet Mu’allimin. Langkah kalian adalah gema dakwah dan bukti bahwa kader Muhammadiyah selalu siap berjuang di setiap medan, termasuk di panggung musik dan kompetisi nasional.”



